Pages

Header

Header

TOU 2-ANALISIS KEPEMIMPINAN

Kamis, 07 Januari 2016


PENGERTIAN KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Cara alamiah mempelajari kepemimpinan adalah "melakukannya dalam kerja" dengan praktik seperti pemagangan pada seorang seniman ahli, pengrajin, atau praktisi.

TIPE KEPEMIMPINAN
Tipologi kepemimpinan disusun dengan titik tolak interaksi personal yang ada dalam kelompok . Tipe-tipe pemimpin dalam tipologi ini dapat dikelompokkan dalam kelompok tipe berdasarkan jenis-jenisnya antara lain:
1.Tipe Otokratis.
Seorang pemimpin yang otokratis ialah pemimpin yang memiliki kriteria atau ciri sebagai berikut: Menganggap organisasi sebagai pemilik pribadi, Mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi, Menganggap bawahan sebagai alat semata-mata, Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat, Terlalu tergantung kepada kekuasaan formalnya, Dalam tindakan pengge-rakkannya sering mempergunakan pendekatan yang mengandung unsur paksaan dan bersifat menghukum.

2.Tipe Militeristis
Perlu diperhatikan terlebih dahulu bahwa yang dimaksud dari seorang pemimpin tipe militerisme berbeda dengan seorang pemimpin organisasi militer. Seorang pemimpin yang bertipe militeristis ialah seorang pemimpin yang memiliki sifat-sifat berikut : Dalam menggerakan bawahan sistem perintah yang lebih sering dipergunakan, Dalam menggerakkan bawahan senang bergantung kepada pangkat dan jabatannya, Senang pada formalitas yang berlebih-lebihan, Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahan, Sukar menerima kritikan dari bawahannya, Menggemari upacara-upacara untuk berbagai keadaan.
3.Tipe Paternalistis.
Seorang pemimpin yang tergolong sebagai pemimpin yang paternalistis ialah seorang yang memiliki ciri sebagai berikut : menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa, bersikap terlalu melindungi (overly protective), jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan, jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil inisiatif, jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan daya kreasi dan fantasinya, dan sering bersikap maha tahu.

4.Tipe Karismatik.
Hingga sekarang ini para ahli belum berhasil menemukan sebab-sebab mengapa seseorang pemimpin memiliki karisma. Umumnya diketahui bahwa pemimpin yang demikian mempunyai daya tarik yang amat besar dan karenanya pada umumnya mempunyai pengikut yang jumlahnya sangat besar, meskipun para pengikut itu sering pula tidak dapat menjelaskan mengapa mereka menjadi pengikut pemimpin itu. Karena kurangnya pengetahuan tentang sebab musabab seseorang menjadi pemimpin yang karismatik, maka sering hanya dikatakan bahwa pemimpin yang demikian diberkahi dengan kekuatan gaib (supra natural powers). Kekayaan, umur, kesehatan, profil tidak dapat dipergunakan sebagai kriteria untuk karisma. Gandhi bukanlah seorang yang kaya, Iskandar Zulkarnain bukanlah seorang yang fisik sehat, John F Kennedy adalah seorang pemimpin yang memiliki karisma meskipun umurnya masih muda pada waktu terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat. Mengenai profil, Gandhi tidak dapat digolongkan sebagai orang yang ‘ganteng”.
5.Tipe Demokratis.
Pengetahuan tentang kepemimpinan telah membuktikan bahwa tipe pemimpin yang demokratislah yang paling tepat untuk organisasi modern. Hal ini terjadi karena tipe kepemimpinan ini memiliki karakteristik sebagai berikut : dalam proses penggerakan bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia itu adalah makhluk yang termulia di dunia, selalu berusaha mensinkronisasikan kepentingan dan tujuan organisasi dengan kepentingan dan tujuan pribadi dari pada bawahannya, senang menerima saran, pendapat, dan bahkan kritik dari bawahannya, selalu berusaha mengutamakan kerjasama dan teamwork dalam usaha mencapai tujuan, ikhlas memberikan kebebasan yang seluas-luasnya kepada bawahannya untuk berbuat kesalahan yang kemudian diperbaiki agar bawahan itu tidak lagi berbuat kesalahan yang sama, tetapi lebih berani untuk berbuat kesalahan yang lain, selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses daripadanya, dan berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin.
ANALISIS KEPEMIMPINAN
1. Analisis kepemimpinan berdasarkan multi indikator
Tipe kepemimpinan seseorang dapat ditentukan berdasarkan indikator sebagai berikut:
Persepsi seorang pemimpin mengenai peranannya sebagai pemimpin
Persepsi adalah pandangan seseorang tentang sesuatu objek yang didapatnya dari lingkungan dia berada. Cara pandang ini akan mewarnai cara seseorang melihat peranannya sebagai pemimpin, baik yang berkaitan dengan hubungan dengan bawahannya, bagaimana proses pengambilan kepurusan yang dilakukannya, sejauhmana keterlibatan bawahan dalam pengambilan keputusan.
Nilai-nilai yang dianut
Nilai-nilai adalah suatu keyakinan yang dijunjung tinggi dalam berprilaku. Nilai-nilai berhubungan dengan lpandangan seseorang tentang baik dan buruk, benar dan salah. Nilai-nilai akan terus melekat pada orang tersebut.
Sikap
Sikap adalah kecenderungan seseorang untuk berbuat. Sikap ini ada yang bersifat positif tetapi ada yang bersifat negatif.
Perilaku
Perilaku adalah suatu tindakan seseorang ditampilkan seseorang sebagai respon terhadap stimulus yang diterimanya. Dalam hal ini bagaimana seseorang berinteraksi dengan orang lain dalam kehidupan organisasional. Hal ini sebagai dasar untuk dapat memahami karekteristik yang dimiliki oleh seorang sebagai wahan untuk menjalankan kepemimpinannya.
Gaya kepemimpinan
Adalah l perilaku yang sering ditampilkan oleh seorang kepemimpin. Jadi dalam hal ini adalah mendalami cara-cara yang disenangi dan digunakan koleh seorang sebagai wahana untuk menjalankan kepemimpinannya.
Analisis kepemimpinan berdasarkan ciri-ciri
Pakar kepemimpinan yang mendalami berbagai aspek, masalah dan pendekatan tenatang kepemimpinan yang efektif sepakat bahwa salah saru pendekatan yang dapat digunakan adalah dengan menganalisis kepemimpinan berdasarkan sifat yang menjadi idaman setiap orang yang meduduki jabatan pimpinan. Adapun sifat-sifat ideal tersebut antara lain dapat dilihat sebagai berikut:
1. Pengetahuan umum yang luas
2. Kemampuan bertumbuh kembang
3. Sifat yang inkusitif
4. Kemampuan analitik
5. Daya ingat yang kuat
6. Kapasitaf integratif
7. Keterampilan berkomunikasi secara efektif
8. Keterampilan mendidik
9. Rasionalitas
10. Pragmatisme
11. Kemampuan menentukan peringkat prioritas
12. Kemampuan membedakan yang urgen dan yang penting
13. Naluri tepat waktu
14. Rasa kohesi yang tinggi
15. Rasa relevasi yang tinggi
16. Menjadi pendengan yang baik
17. Fleksibilitas
18. Ketegasan
19. Keberanian
20. Orientasi masa depan
21. Sikap yang antisipatif dan proaktif.

Analisis Kepemimpinan Perilaku
Kalau pada awalnya analisis kepemimpinan sifat, studi selanjutnya para ahli mulai bergeser kepada pendekatan perilaku. Hal ini dapat disangkal karena pendekatan ini adalah Fleishmen, Holpin dan Qiner, Hemphill dan Coons. Ada dua macam dimensi utama perilaku yang dikenal yaitu:
1. Dimensi Konsidersi (K)
a) Ramah tamah
b) Mendukung dan membela bawahan
c) Mau berkonsultasi,
d) Mau mendengarkan bawahan
e) Mau menerima usul bawahan
f) Memikirkan kesejahteraan bawahan
g) Memperlakukan bawahan setingkat dirinya
2. Dimensi Inisiasi (S)
a) Memberikan kritik pelaksanaan pekerjaan yang jelek
b) Selalu memberi tahu apa-apa yang dikerjakan bawahan
c) Memberi standar tertentu atas pekerjaan
d) Selalu mengawasi apakah bawahan bekerja sepenuh kemampuan


Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

View

UG LINKS

STUDENT SITE GUNADARMA

BAAK GUNADARMA

LABORATORIUM GUNADARMA

PERPUSTAKAAN GUNADARMA